Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan

NAFKAH KELUARGA PETANI MISKIN DAN KEBERLANJUTAN HUTAN JATI KABUPATEN BLORA, JAWA TENGAH

Wasito Wasito (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian)
Ujang Sumarwan (Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor. Kampus IPB. Dramaga Bogor)
E. Eko Ananto (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian)
Euis Sunarti (Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor. Kampus IPB. Dramaga Bogor)
Arya H. Dharmawan (Departemen Sain Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, FEMA)



Article Info

Publish Date
31 Mar 2011

Abstract

Penggunaan lahan untuk hujan jati di kabupaten Blora cukup dominan. Untuk mengetahui potensi hutan jati sebagai sumber nafkah keluarga petani miskin dan keberlanjutannya, telah dilakukan pengajian dan pengambilan data primer secara cross-sectional yang diawali dengan pengamatan secara alami, diskusi kelompok terfokus, dan wawancara mendalam dengan pakar dan responden tertentu di tingkat kabupaten, dan kecamatan, desa pada selang waktu 2007 dan 2008 di Desa Bleboh dan Nglebur (Kec. Jiken), Bodeh dan Ngeliron (Kec. Randublatung), Sumberejo dan Ngiyono (Kec. Japah). Kajian menggunakan tiga analisis yang sangat terkait, meliputi: (1) potensi kayu jati di hutan jati, (2) nafkah keluarga petani miskin, dan (3) analisis persepsi pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM). Penilaian dimensi, indikator, bobot dilakukan antara peneliti dan pakar, dan skor kesepakatan peneliti dengan responden. Hasil kajian menunjukkan bahwa hutan jati sangat ppotensial berdasarkan indikator peluang pasar, kualitas kayu jati yang baik, dan fungsi penyerapan tenaga kerja. Nafkah keluarga petani miskin yang sifatnya tidak merugikan di hutan jati belum optimal, akibat perbedaan rasion sumber nafkah dibanding pemanfaatannya. Petani miskin hanya menikmati keuntungan sangat kecil dari nafkah yang sifatnya merugikan Perhutani, sedangkan sebagian besar dinikmati oleh pedagang perantara. Analisis persepsi PHDM berdimensi keberlanjutan hutan jati dengan nilai akhir belum ideal, perlu mengejar ketinggalan melalui program yang holistik pada PHDM yang berpihak pada masyarakat miskin.

Copyrights © 2011






Journal Info

Abbrev

JPSEK

Publisher

Subject

Economics, Econometrics & Finance Social Sciences

Description

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan telah terakreditasi berdasarkan Keputusan Kepala LIPI No.818/E/2015. Jurnal ini memuat karya tulis ilmiah dari hasil - hasil penelitian di bidang sosial. ekonomi, dan lingkungan kehutanan yang meliputi aspek: sosial ekonomi kemasyarakatan, sosiologi ...