Transisi epidemiologi yang terjadi di Dunia saat ini telah mengakibatkan berbagai perubahan pola penyakit, yaitu dari penyakit menular ke penyakit tidak menular (PTM). PTM yang menyita banyak perhatian Salah satunya adalah diabetes melitus (DM). DM memiliki kategori utama yaitu DM tipe 1 dan tipe 2. DM tipe 2 merupakan tipe terbanyak pada penderita DM. DM merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin, atau bisa dari keduanya. Komplikasi yang paling sering dialami penderita diabetes adalah neuropati. Neuropati menimbulkan gejala berupa penurunan sensitivitas terhadap sentuhan ringan terutama pada kaki. Penanganan DM secara non-farmakologi dengan mencegah terjadinya neuropati salah satunya adalah dengan senam kaki. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasy eksperimen dan menggunakan rancangan pre and post test without control group. Sampel penelitian ini berjumlah 44 responden. Penelitian ini untuk melihat pengaruh senam kaki terhadap sensitivitas kaki yang diberikan perlakuan selama 6 hari. Intrumen yang digunakan adalah kapas, sikat dan jarum. Uji statistik yang digunakan yaitu paired T-Test, hal tersebut didapatkan hasil adanya pengaruh senam kaki terhadap sensitivitas kaki dengan p-value=0,000 (ɑ=0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah senam kaki dapat meningkatkan sensitivitas kaki pada pasien DM tipe 2 di RSU Kabupaten Tangerang. Saran: dari penelitian ini, diharapkan perawat yang berada di RSU Kabupaten Tangerang dapat mengimplementasikan senam kaki sebagai salah satu cara alternatif dalam upaya pencegahan terjadinya neuropati pada pasien Diabetes Melitus tipe 2.
Copyrights © 2019