Salah satu penceramah yang mendapat perhatian publik karena bergaya provokatif adalah Habib Bahar bin Smith. Penelitian ini untuk mengungkapkan pelanggaran kesopanan dalam ceramah Habib Bahar. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan analisis dokumen. Sumber data yaitu tuturan ceramah Habib Bahar yang diunggah di Youtube. Penelitian ini menggunakan pragmatik. Sedangkan teknik analisa data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam ceramah Habib Bahar terbukti melanggar prinsip kesopanan. Habib Bahar mengungkapkan bahwa Jokowi seorang penghianat bangsa. Itu melanggar prinsip maksim kearifan dan maksim pujian. Habib Bahar juga menyebut Presiden Jokowi seperti banci. Itu melanggar prinsip maksim kearifan dan maksim pujian. Habib Bahar berpandangan bahwa Presiden Jokowi tidak pantas menjadi presiden karena mantan tukang mebel. Habib Bahar dalam rekaman ceramahnya menyatakan bahwa Presiden Jokowi sebagai seoorang penghianat bangsa. Itu melanggar prinsip maksim kearifan dan maksim pujian. Pernyataan Habib Bahar penuh dengan kecaman dan tanpa ada unsur apresiasi dan pujian kepada pihak Jokowi. Habib Bahar menganggap Jokowi mengingkari janji. Itu melanggar prinsip maksim kearifan. Pernyataan Habib Bahar juga tidak berdasarkan data pendukung. Selain itu, pelanggaran prinsip maksim pujian. Habib Bahar dalam pernyataan tersebut mempertanyakan program kesejahteraan rakyat yang dijalankan pemerintah. Habib Bahar mempertanyakan kesejahteraan hadirin. Habib Bahar berpandangan bahwa kemakmuran bukan untuk rakyat, tetapi untuk asing. Berdasarkan data tersebut, penyataan Habib Bahar melanggar prinsip kesopanan, yakni pelanggaran prinsip maksim kearifan dan maksim pujian.
Copyrights © 2019