Jurnal Teknik Lingkungan
Vol 22, No 1 (2016)

ALTERNATIF PENYEIMBANG STOK KARBON UNTUK PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (STUDI KASUS : PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY (PGE)/ STAR ENERGY GEOTHERMAL WAYANG WINDU LIMITED (SEGWWL) DI KABUPATEN BANDUNG)

Subiantoro, Aris Dwi (Program Studi Magister Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung)
Sudradjat, Arief (Program Studi Magister Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung)



Article Info

Publish Date
01 Apr 2016

Abstract

Abstrak: Rencana penggunaan kawasan hutan oleh PT. PGE/SEGWWL untuk eksploitasi panas bumi seluas ± 78,31 ha di Kabupaten Bandung, diperkirakan akan melepaskan karbon yang disimpan sebagai biomassa. PLTP merupakan kegiatan strategis nasional, sehingga untuk mendukung kebijakan penurunan emisi GHG diperlukan kajian alternatif penyeimbang stok karbon. Penghitungan pelepasan karbon dan potensi penyerapan karbon menggunakan metode Sampling tanpa pemanenan (Non destructive sampling) dan menggunakan persamaan allometric dari penelitian-penelitian sebelumnya. Metode Analytic Hierarchi Process (AHP) digunakan untuk memilih alternatif terbaik penyeimbang stok karbon. Dari hasil penelitian diperoleh hasil yaitu perkiraan pelepasan karbon dari rencana penggunaan kawasan hutan sebesar 11.066,99 ton C. Reboisasi calon lahan kompensasi diperkirakan dapat menyerap karbon sebesar 5.016,66 ton C tahun-1 untuk menyetarakannya. Kekurangan penyetaraan karbon sebesar 6.050,32 ton C tahun-1 dapat dipenuhi dengan 3 alternatif membangun hutan rakyat yaitu 1) Jatiputih (Gmelina Arborea Roxb) seluas 50,17 ha, 2) Mindi (Melia Azedarach L) seluas 94,14 ha, dan 3) Eukaliptus  (Eucalyptus Pellita F. Muell) seluas 86,86 ha. Alternatif terbaik yang dipilih menggunakan metode AHP yaitu dengan membangun hutan rakyat Jati putih (Gmelina Arborea Roxb). Kata kunci: Karbon, Penggunaan Kawasan Hutan, Hutan Rakyat, AHP Abstract : The intended use of forest areas by PT. PGE / SEGWWL for geothermal exploitation of ± 78.31 ha in Bandung regency, is expected release carbon stored as biomass. PLTP is a strategic national initiative, so as to support the GHG emission reduction policies is necessary to study alternative carbon stock balancer. Sampling methods without harvesting (Non-destructive sampling) and using allometric equations from previous studies are used for calculation of carbon release and carbon sequestration potential. Analytic Hierarchy Process (AHP) was used to select the best alternative carbon stock balancer. The results of the research showed that estimate carbon release from forest area use plan is equal to 11.066,99 tons C. For balance,reforestation prospective land compensation is expected to sequester carbon by 5.016,66 tons C yr-1. Shortage of carbon equivalency of 6.050,32 tons C yr-1 can be filled with 3 alternative building private forests are 1) Jatiputih (Gmelina arborea Roxb) area of 50,17 ha, 2) Mindi (Melia azedarach L) covering an area of 94.14 ha, and 3) Eukaliptus  (Eucalyptus Pellita F. Muell) covering an area of 86,86 ha. The best alternative selected using AHP method is to build a private forest of Jatiputih (Gmelina arborea Roxb) Key words: Carbon, Use of Forest Areas, Private Forest, AHP.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

jtl

Publisher

Subject

Engineering Environmental Science

Description

Jurnal Teknik Lingkungan ITB merupakan jurnal resmi yang dipublikasikan oleh Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Jurnal ini mencakup seluruh aspek ilmu Teknik Lingkungan sebagai berikut (namun tidak terbatas pada): pengelolaan dan ...