Jurnal Manajemen dan Agribisnis
Vol. 14 No. 1 (2017): JMA Vol. 14 No. 1, Maret 2017

DAYA SAING BAWANG MERAH DI WILAYAH SENTRA PRODUKSI DI INDONESIA

Haris Fatori Aldila (Program Pascasarjana Magister Sains Agribisnis, Institut Pertanian Bogor Jl. Kamper, Wing 4 Level 3, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680)
Anna Fariyanti (Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor Jl. Kamper Wing 2 Level 5, Kampus IPB Darmaga Bogor 16680)
Netti Tinaprilla (Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor Jl. Kamper Wing 2 Level 5, Kampus IPB Darmaga Bogor 16680)



Article Info

Publish Date
04 Mar 2017

Abstract

The objectives of this study are to analyze (1) the profitability of shallot farming, (2) competitiveness of shallot farming through competitive and comparative advantages and (3) impact of government’s policy on competitiveness of shallot farming in three production centers in Indonesia (Cirebon, Brebes, and Tegal). Data analysis method used Policy Analysis Matrix (PAM). The results show that shallot farming in Cirebon, Brebes and Tegal is financially profitable but economically unprofitable. The analysis of the competitiveness of shallot farming in Cirebon, Brebes and Tegal shows that shallot farming has no comparative advantage but has competitive advantage. The impacts of government’s policy on output show that the government has given protection on the price of shallot. Meanwhile, the government's policy on input is disincentive to farmers. Shallot farmers have to pay inputs more expensive than they should be; however, simultaneously, the government's policy on input and output support the shallot production in Cirebon, Brebes and Tegal.Keywords: comparative advantage, competitive advantage, government’s policy, policy analysis matrix, shallotAbstrakTujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keuntungan usaha tani bawang merah, menganalisis daya saing bawang merah melalui keunggulan kometitif dan komparatif, serta menganalisis dampak kebijakan pemerintah pada usaha tani bawang merah di tiga sentra produksi di Indonesia (Cirebon, Brebes, Tegal). Metode analisis data menggunakan PAM (Policy Analysis Matrix). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha tani bawang merah di Cirebon, Brebes dan Tegal menguntungkan secara finansial tetapi tidak menguntungkan secara ekonomi. Hasil analisis daya saing usaha tani bawang merah di Cirebon, Brebes dan Tegal menunjukkan usaha tani bawang merah tidak memiliki keunggulan komparatif tetapi masih memiliki keunggulan kompetitif. Dampak kebijakan pemerintah terhadap output menunjukkan adanya proteksi pemerintah terhadap harga bawang merah. Sementara itu, kebijakan pemerintah terkait input masih bersifat disinsentif kepada petani. Petani harus membayar input lebih mahal dari seharusnya. Secara simultan, kebijakan pemerintah terhadap input dan output mendukung terhadap produksi bawang merah di Cirebon, Brebes dan Tegal.Kata kunci: bawang merah, kebijakan pemerintah, keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, policy analysis matrix

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

jmagr

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Economics, Econometrics & Finance

Description

Jurnal Manajemen & Agribisnis memuat informasi hasil kegiatan penelitian, pemikiran konseptual dan review bidang ilmu manajemen agribisnis. Jurnal ilmiah ini diterbitkan oleh Program Studi Manajemen dan Bisnis, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor bekerjasama Perhimpunan Ekonomi Pertanian ...