Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan (Journal of Soil Science and Environment)
Vol 14 No 1 (2012): Jurnal Tanah dan Lingkungan

STUDI GEOMORFOLOGI PULAU TERNATE DAN PENILAIAN BAHAYA LONGSOR

Ikqra Ikqra (Unknown)
Boedi Tjahjono (Unknown)
Euis Sunarti (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Apr 2012

Abstract

Pusat pemerintahan Kota Ternate terletak di Pulau Ternate yang juga merupakan pulau gunungapi aktif (Gunungapi Gamalama). Meskipun demikian pulau ini mempunyai kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Maluku Utara. Berdasarkan data kependudukan, jumlah penduduk di pulau ini terus bertambah seiring dengan waktu. Gejala ini mengiringi kebutuhan lahan untuk permukiman yang juga semakin meningkat. Lereng bawah gunungapi ini yang dulu merupakan kebun rakyat, kini sebagian telah berubah menjadi permukiman, dan dampaknya di wilayah ini sering melahirkan longsor. Penelitian ini bertujuan mempelajari geomorfologi Pulau Ternate dan menilai tingkat bahaya longsor. Dalam penelitian ini digunakan citra satelit GeoEye yang diunduh dari GoogleEarth dan citra SRTM (resolusi 90 m) untuk interpretasi bentuk lahan di Pulau Ternate. Bentuk lahan digunakan sebagai salah satu parameter untuk menilai bahaya longsor disamping parameter-parameter lain, seperti kemiringan lereng, tekstur tanah, dan penggunaan lahan. Dengan memanfaatkan sistem informasi geografis dan metode pembobotan dan skor terhadap parameter dan variabel yang digunakan, kelas bahaya longsor selanjutnya dapat dinilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian didominasi oleh bentuk lahan vulkanik (71.1%) sesuai dengan proses pembentukan pulau tersebut, sedangkan yang lainnya terdiri atas bentuk lahan fluvial (26.1%), bentuk lahan marin (2.5%), dan bentuk lahan antropogenik, yaitu berupa lahan urugan (reklamasi) di pantai yang digunakan untuk permukiman dan pusat komersial. Berdasarkan kondisi geomorfologi ini, didapatkan bahwa 18.2% dari luas Pulau Ternate tergolong ke dalam kelas aman dari bahaya longsor, 23.7% tergolong bahaya rendah, 29.8% tergolong bahaya sedang, dan 28.1% tergolong bahaya tinggi.

Copyrights © 2012






Journal Info

Abbrev

jtanah

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Environmental Science

Description

Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan merupakan media yang menyajikan artikel mengenai hasil penelitian dan telaah perkembangan mutakhir dalam bidang ilmu tanah, air, dan ilmu lingkungan sebagai bahan kajian utama. ...