Sustainable growth rate (SGR) adalah tingkat pertumbuhan laba dengan menggunakan sumber pendanaan internal (internal financing) dan tanpa mengubah kebijakan finansial.
Yang dimaksud dengan kebijakan finansial adalah kebijakan utang, kebijakan dividen, kebijakan pajak, dan bahkan kebijakan penjualan. SGR mencerminkan prospek perusahaan, oleh karena itu SGR dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui kinerja saham emiten. Sejalan dengan tujuan perusahaan oleh sebagian besar pakar manajemen keuangan adalah maksimalisasi kekayaan pemilik yang tercermin pada nilai kapitalisasi ekuitas perusahaan tersebut, maka SGR menjadi hal yang krusial untuk selalu dicapai. SGR adalah produk faktor-faktor return on sales, assets turnover, devidend payout ratio, debt to equity ratio, deferred tax to equity ratio, dan interest expense to net income ratio.
Walapun secara teoritis atau buku teks menyebutkan seperti itu akan tetapi dalam penelitian kasus HM Sampoerna (HMSP), Semen Cibinong (SMCB), dan Unilever Indonesia (UNVR) untuk kurun waktu 1999-2003 ditemukan bahwa SGR sama sekali tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap kinerja saham perusahaan. Apresiasi investor terhadap saham perusahaan lrbih didasarkan pada variabel lain diluar SGR.Ditemukan bahwa tidak semua faktor digunakan perusahaan untuk membentuk atau meningkatkan SGR. Juga ditemukan bahwa setiap perusahaan memiliki cara yang berbeda dalam meningkatkan SGR.
Keywords: SGR, prospek perusahaan, nilai perusahaan.
Copyrights © 2005