Pada proses pengelasan dihasilkan gas, fumes dan bahan kimia toksik seperti partikel logam yang dilepaskan ke dalam atmosfer. Baik nitrogen dioksida, ozon, dan beberapa fumes dari logam bersifat sebagai oksidan/radikal bebas sehingga dihasilkan berbagai jenis Reactive Oxygen Species (ROS) dan Reactive Nitrogen Species (RNS). ROS dan RNS dapat mempengaruhi fungsi paru secara akut. Paparan berbagai hazard yang menghasilkan ROS/RNS dapat mempengaruhi fungsi paru secara akut. ROS/RNS dapat secara langsung merusak epitel alveoli atau merangsang inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan fungsi paru pengelas pada awal shift kerja dan cross-week di Denpasar Selatan. Penelitian ini merupakan studi cohort dengan 26 subjek penelitian. Pada penelitian didapatkan hasil adanya perbedaan (penurunan) nilai FEV1 sebesar 0,28 ± 0,25 liter, FVC 0,31 ± 0,24 liter, dan %FVC 6,5 ± 4,0% pada cross-week dibandingkan dengan awal shift kerja (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan nilai %FEV1 pengelas cross-week dibandingkan dengan awal shift kerja. Simpulan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan (penurunan) nilai FEV1, FVC, dan %FVC pengelas pada cross-week dibandingkan dengan awal shift kerja. Disarankan untuk dilakukan pengukuran kadar berbagai bahan kimia di lingkungan kerja bengkel las.[MEDICINA 2009;40:38-42].
Copyrights © 2009