Pekerjaan penyapu jalan merupakan pekerjaan yang dilakukan secara repetitif. Faktor-faktorrisiko dalam pekerjaan diantaranya faktor postur, kontraksi otot statis, gerakan repetitive. Banyaknyafaktor risiko membuat pekerjaan penyapu jalan perlu dilihat dari sisi ergonomi sehingga produktivitasdan kesehatan para pekerjanya dapat ditingkatkan. Faktor risiko yang terdapat dalam proses kerjapekerja penyapu jalan yang dianggap meningkatkan faktor risiko terkenanya masalah MSDs. Untukmengetahui ada hubungan disabilitas pada low back pain dengan postur kerja pada pekerja penyapujalan di Kota Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancanganpenelitian analitik cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah pekerja penyapu jalan di kotaDenpasar tahun 2017 yang berjumlah 14 orang. Sampel pada penelitian ini diambil secara acakdengan menggunakan metode cluster sampling pada kelompok individu dalam populasi yang terjadisecara alamiah berdasarkan wilayah. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah postur pekerja yangdidapat menggunakan alat analisis REBA, variabel tergantung dari penelitian ini adalah disabilitaslow back pain yang diambil menggunakan alat kuesioner indeks disabilitas Oswestry. Uji statistikyang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Hasil analisis korelasi uji korelasi spearman diperolehnilai rho r sebesar 0,551 dan nilai p = 0,00. Hubungan yang searah, yaitu peningkatan nilai satuvariabel akan diikuti peningkatan nilai dari variabel yang lain. terdapat hubungan yang signifikanantara disabilitas pada low back pain dengan postur kerja pada pekerja penyapu jalan di KotaDenpasar pada tahun 2017. Kata kunci: Postur Kerja, Low Back Pain, Kuesioner Oswestry, REBA
Copyrights © 2019