AbstrakDengan menggunakan perspektiv perbandingan sejarah, dan mendasarkan pada kasuskorupsi di sektor perhutanan, artikel ini berargumen bahwa meskipun Indonesia telah berubah darinegara berstruktur otoriter menjadi negara yang berstruktur demokratis namun sikap (attitude) parapelaku (actors) dalam negara masih belum berubah. Mereka masih berlaku feodal sebagaimanahalnya pada saat negara ini masih berbentuk kerajaan ribuan tahun silam. Karakter feodal inilah yangkemudian memberi justifikasi bagi tetap langgengnya tradisi korupsi pada sepanjang sejarah bangsa.Lebih jauh, watak feodal dan korup ini sesungguhnya bisa dilacak akarnya pada nilai-nilai yangterdapat dalam budaya Jawa sebagaimana diuraikan oleh Bennedict Anderson.Kata kunci: sikap, pelaku, budaya jawa, korup
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2011