Wacana dakwah agama Islam kaum wanita sangat dipengaruhi faktor-faktor sosial dan situasional yangmelingkupinya. Walaupun bahasa yang digunakan bahasa Indonesia resmi. Namun demikian, kenyataannyadalam dakwah sering digunakan alih kode dan campur kode. Penelitian perihal keefektifan penggunaan alihkode dan campur kode di dalam wacana dakwah agama Islam belum diteliti. Masalah yang diteliti di dalampenelitian ini adalah apa sajakah fungsi dan keefektifan penggunaan alih kode dan campur kode dalamwacana dakwah agama Islam kaum wanita. Penelitian ini bertujuan menemukan fungsi alih kode dancampur kode dan mengidentifikasi keefektifan penggunaan alih kode dan campur kode di dalam wacanadakwah agama Islam kaum wanita.Data dalam penelitian terdiri atas wacana, penggalan wacana, dan kalimat tuturan dakwah agamaIslam kaum wanita yang diduga mengandung unsur alih kode dan campur kode bersumber wacana dakwahradio RCA Tegal. Korpus data berupa transkripsi delapan wacana dengan topik yang berbeda.Pengumpulan data menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Teknik analisis yang digunakan adalahteknik kontekstual dan teknik analisis normatif.Hasil penelitian bersimpulan bawha keefektifan alih kode dapat berwujud (1) meyakinkan, (2)mengakrabkan, (3) mengajak, (4) menyampaikan maksud tertentu, (5) memberikan nasihat, dan (6)mengingatkan. Adapun keefektifan campur kode berwujud (1) menjelaskan, (2) menyampaikan implikatur,(3) menonjolkan keterpelajaran, dan (4) menghormat pendengar. Keefektifan penggunan alih kode dancampur kode dalam wacana dakwah agama Islam kaum wanita ditentukan oleh derajat komunikasi antarapenceramah dengan pendengar.Kata Kunci: fungsi, keefektifan, wacana dakwah
Copyrights © 2010