Neverland sebagai sebuah dunia lain merupakan dunia yang ambigu. Keambiguan tersebut diperlihatkan dari dua sisi Neverland, yang merupakan representasi dari dua fase sukjektivitas, the Imaginary dan Symbolic. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan pendekatan psikoanalisis, dari teori subjektivitas Lacan , untuk memperlihatkan Neverland sebagai analogi dari dua fase tersebut. Sisi Imaginary dari Neverland diperlihatkan dari keterpenuhan dan keutuhan, sedangkan sisi Symbolic Neverland diperlihatkan melalui ketidakmampuannya dalam memberikan pemenuhan. Sisi Symbolic, yang disebabkan oleh lackness, menyebabkan Neverland menjadi sebuah dunia yang ambigu, dan keambiguan tersebut akhirnya menunjukkan bahwa Neverland adalah dunia yang tidak sempurna
Copyrights © 2012