<![CDATA[Bencana banjir di Kota Bekasi di tahun 2016 dianggap yang paling parah dalam sejarah. Hal itu disebabkan meluapnya Kali Cikeas dan Kali Bekasi sehinggamenyebabkan ketinggian banjir mencapai empat meter. Bencana banjir yang terusberulang tersebut menjadi latar belakang perlunya penanggulangan yang matangdan berkelanjutan terhadap terjadinya bencana banjir. Tujuan dalam tulisan iniadalah menganalisis kepemimpinan dan pengelolaan modal sosial dalampenanggulangan bencana banjir di Kota Bekasi. Metode yang dilakukan dengancara melakukan riset dari beberapa literatur secara kualitatif dan tambahanreferensi dari beberapa jurnal, buku-buku terkait dan sumber literatur lainnya.Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa kepemimpinan dan pengelolaanmodal sosial harus bisa bersinergi untuk dapat mengatasi permasalahan bencanabanjir. Penanganan dalam hal fisik saja tidak cukup, perlu juga kepercayaan,kerjasama dan jaringan (network) yang kuat untuk dapat mendapatkan mutualbenefit dan hasil yang maksimal. The flood disaster in Bekasi City in 2016 can be considered as the most severe in the history of the city. This is caused by the overflow of Kali Cikeas and KaliBekasi, causing the flood reached up to four meters. The recurrent flood disasteris the background of the need for a mature and sustainable response to the flooddisaster. The purpose of this paper is to analyze the leadership and managementof social capital in flood disaster management in Bekasi City. To investigate thematter, a descriptive qualitative method is conducted by analysing severalliteratures and additional references from several journals and related books andother literature. The results indicate that leadership and management of socialcapital must be able to synergize to overcome the problems of flood disaster.Handling in physical terms is not enough, it also takes trust, cooperation andnetwork (network) is strong to be able to get mutual benefits and maximumresults.]]>
Copyrights © 2018
