Dalam konteks dunia pascakolonial dan pascamodern, pertanyaan tentang (jati) diri dan identitas merupakan isu yang sangat krusial. Pertanyaan tentang siapa saya, dia, kami (kita), atau mereka merupakan pertanyaan yang sulit untuk dijawab. ?Ketidak-keterjawaban?ini, biladilihatdari prespektif kritik pascakolonial dan pascamodern tidak terlepas dari telah tercerabutnya akar-akar identitas, originalitas, dan keutuhan diri, sebagai efek dari kolonialisasi, modernisasi, dan kapitalisme global. Dari prespektif inilah, esai ini mencoba membahas dan menunjukan bahwa konsep tentang ?diri? ?kita (kami/saya)? tidak terlepas dari konstruksi dan penarasian ?diri? ?lian? (Barat, eks-kolonial, kapitalis) terhadap ?diri? ?kita? melalui serangakaian narasi kolonialisasi/imperialisme, modernisasi, kapitalisme, dan demokrasi. Selain itu, persepsi mitos (mythical) bahwa ?mereka? (Barat) lebih dari ?kita? dan sebaliknya ?kita? kurang dari ?mereka? tidak terlepas dari narasi-narasi ini
Copyrights © 2010