Kondisi bumi kita kian lama kian mengenaskan karena tercemarnya lingkungan dari efek rumah kaca (greenhouse effect) yang menyebabkan global warming, hujan asam, rusaknya lapisan ozon hingga hilangnya hutan tropis. Semua jenis polusi itu rata-rata akibat dari penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, uranium, plutonium, batu bara dan lainnya yang tiada hentinya. Padahal kita tahu bahwa bahan bakar dari fosil tidak dapat diperbaharui, tidak seperti bahan bakar non-fosil.
Dengan kondisi yang sudah sedemikian memprihatinkan, gerakan hemat energi sudah merupakan keharusan di seluruh dunia. Salah satunya dengan hemat bahan bakar dan menggunakan bahan bakar dari non-fosil yang dapat diperbaharui seperti tenaga angin, tenaga air, energi panas bumi, tenaga matahari, dan lainnya. Duniapun sudah mulai merubah tren produksi dan penggunaan bahan bakarnya, dari bahan bakar fosil beralih ke bahan bakar non-fosil, terutama tenaga surya yang tidak terbatas.
Energi yang dihasilkan sel surya untuk pengisian baterai tidak sama setiap waktunya, hal ini tergantung pada intensitas cahaya matahari. Mode pada inverter yang paling optimal untuk pengisian baterai adalah mode charge only, namun pada mode ini tidak dapat menyuplai beban tanpa sumber AC. Mode pada inverter yang paling fleksibel untuk digunakan pada sistem adalah MODE 1 karena pengisian dari sel surya dan PLN. Selain itu, dapat menyuplai beban walaupun saat tidak ada pengisian sekalipun. Penggunaan sistem hybrid PLN dengan sel surya dinilai sangat tepat karena dengan adanya dua sumber dapat menjaga ketersediaan energi baik saat mendung maupun PLN padam.
Kata Kunci : Energi yang dapat diperbaharui, Tenaga surya, Sistem penyimpanan, Baterai, Sel surya
Copyrights © 2013