<!--
		@page { margin: 0.79in }
		P { margin-bottom: 0.08in }
	-->
	
Abstrak
Pemotong
singkong yang ada di pasaran kebanyakkan masih bekerja
secara manual jikaada
yang otomatis harganya
relatif mahal yang masih sulit terjangkau bagi industri rumah tangga.	Selainitu
pada mekanismenya masih menggunakan satu orientasi posisi pisau.
Hal
ini menyebabkan kegiatan produksi kurang maksimal. Sedangkan dari
dimensi alat dan berat untuk pemotong singkong yang sudah ada masih
relatif besar dan berat yang akan menyulitkan dalam pengoparasiannya.Permasalahan-permasalahan
yang ada untuk setiap persoalan di atas akan dapat dengan segera
diatasi dengan merancang sebuah pemotong singkong yang aman dan
nyaman
dengan menggunakan metode QFD
(Quality Function Deployment),
yaitu sebuah
metoda untuk perancangan dan pengembangan produk yang terstruktur dan
memungkinkan sebuah tim pengembang mengidentifikasikan keinginan dan
kebutuhan customer dengan jelas, dan kemudian mengevaluasi
masing-masing produk atau kemampuan pelayanan yang diusulkan secara
sistematis dalam bentuk dampak pemenuhan kebutuhan tersebut.Setelah
dilakukan pengolahan data maka dapat ditarik kesimpulan mengenai
prioritas dalam pengembangan alat pemotong singkong. Adapun
pengembangan alat pemotong singkong yang utama adalah
motor
AC single pas, 220 V, ½ HP,
harga
1 juta,
pulley
jenis A,
sumber
tenaga AC : 300 watt,
dimensi
alat : 63cm x 63cm x 100cm,
dilengkapi
dengan pisau yang bisa diganti,
berat
45 kg,
portable
dengan roda,
tombol
operasi
dan sistem
knock down.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2011