Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
Vol 18, No 2 (2019): MKMI

Efek Caffeine Terhadap Jumlah Sel Inflamasi pada Penyembuhan Luka Skin Graft pada Tikus Sprague Dawley

Wahyu Haris Prabowo (Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro)



Article Info

Publish Date
15 May 2019

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Skin graft terapi pilihan pada proses penyembuhan luka yang berkembang pesat. Sistem imunitas berperan dalam penyembuhan luka skin graft. Kopi mengandung caffeine (1,3,7-trimethylxanthine) sebagai antioksidan berperan dalam penyembuhan luka melalui sistem imun. Tujuan penelitian ini membuktikan efek caffeine berbagai dosis dalam meningkatkan jumlah sel inflamasi pada luka skin graft.Metode: Studi eksperimental dengan “Blinded randomized post test only controlled group design”. Seluruh sampel (Tikus Sprague Dawley) dilakukan Skin Graft Autologus pada waktu yang bersamaan. Sampel dibagi secara acak menjadi 4 grup (K= Tanpa intake caffeine), (P1= Caffeine 3 mg), (P2 = Caffeine 6 mg), (P3 = Caffeine 9 mg). Perhitungan jumlah sel makrofag jaringan, sel neutrofil dan monosit darah tepi dilakukan pada hari ke 7 pasca Skin Graft. Data dianalisis dengan metode ANOVA, Kruskall-Wallis dan Mann-Whitney Test.Hasil: Perbandingan jumlah makrofag jaringan didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok K dengan P2 (p = 0,011), K dengan P3 (p = 0,008); P1 dengan P2 (p = 0,009); P1 dengan P3 (p = 0,006); dan P2 dengan P3 (p = 0,008). Perbedaan tidak bermakna didapatkan antara kelompok K dengan P1 (p = 0,343). Pada hasil uji neutrofil darah tepi, uji Kruskal Wallis didapatkan nilai p = 0,961, sehingga tidak didapatkan perbedaan bermakna. Pada hasil uji monosit, Hasil uji One Way ANOVA didapatkan nilai p = 0,160, tidak ada perbedaan bermakna jumlah monosit darah tepi pada keempat kelompok.Simpulan: Terdapat perbedaan bermakna jumlah sel makrofag jaringan pada penggunaan caffeine dosis bertingkat proses penyembuhan luka skin graft autologus tikus Sprague Dawley.

Copyrights © 2019