Research Report - Engineering Science
Vol. 2 (2009)

KURVA KESETIMBANGAN MINYAK BIJI TEH – NORMAL HEKSANA DAN APLIKASINYA PADA EKSTRAKSI PADAT – CAIR MULTITAHAP

Susiana Prasetyo S (Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan)
A Prima K (Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan)



Article Info

Publish Date
11 Jul 2014

Abstract

Teh telah dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu tanaman yang sangatberguna. Salah satu kegunaan yang telah dikenal secara luas adalah sebagai minuman.Sampai saat ini, walaupun produksi tanaman teh di Indonesia berkembang setiaptahunnya, namun tetap saja pemanfaatan tanaman teh belum maksimal. Sebagian besarprodusen di Indonesia hanya memproduksi pucuk-pucuk daun teh muda saja untukdimanfaatkan sebagai minuman kesehatan, sedangkan hasil samping tanaman teh belumdimanfaatkan dengan baik. Selain daun, semua bagian tanaman teh memiliki potensiuntuk dimanfaatkan. Namun, pemanfaatannya di Indonesia hanya terbatas pada daunnyasaja padahal buah teh, khususnya bagian inti biji merupakan sumber minyak nabati nonkolesterol. Menurut survey, setiap kg buah teh dapat menghasilkan 40 – 120 gramminyak..Isolasi minyak masih jarang dilakukan sehingga metode pemisahan yang tepatmenjadikan tantangan tersendiri\dalam penelitian ini. Penelitian ini melanjutkan penelitiansebelumnya, mencoba mengkaji alternatif pemanfaatan biji teh salah satu sumber sebagaisumber minyak nabati rendah kolesterol yang cocok diaplikasikan sebagai minyakpangan. Minyak biji teh diperoleh menggunakan proses ekstraksi padat-cair menggunakanpelarut n heksana, baik dengan operasi tahap tunggal maupun multi tahap untukmengetahui berapa banyaknya solut yang dapat dipisahkan dari umpan berkadar tertentu,khususnya untuk keperluan perancangan lebih lanjut. Proses ekstraksi dilakukan secarabatch hingga didapatkan minyak biji teh kasar setelah dilakukan evaporasi ekstrak padakondisi vakum. Rasio biji teh/pelarut divariasikan sebanyak 10 level (dari 1:2 s.d 1:7,5)untuk mendapatkan kurva kesetimbangan minyak biji teh – n heksana.Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa peningkatan jumlah pelarut danjumlah tahap ekstraksi secara counter current akan meningkatkan yield minyak yangdihasilkan. Selain itu, peningkatan jumlah pelarut juga akan meninkatkan efisiensi tahapekstraksinya. Hasil terbaik dicapai pada ekstraksi minyak biji teh dengan rasio umpanterhadap pelarut sebesar 1:6 dengan jumlah tahap ekstraksi 3 tahap dan menghasilkanyield pada tiap tahapnya berturut – turut sebesar 38,43 ; 26,86 dan 17,19 % denganefisiensi tahap sebesar 66,7%.

Copyrights © 2009






Journal Info

Abbrev

rekayasa

Publisher

Subject

Engineering

Description

Research Report - Engineering Science merupakan kumpulan laporan penelitian yang dilakukan oleh para dosen Universitas Katolik Parahyangan, Bandung dalam bidang rekayasa. Penelitian tersebut didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Katolik Parahyangan. Bidang ...