Salah satu kelemahan alat pengatur isyarat lalu-lintas (APILL) di persimpangan Gondomanan dan Bintaran adalah tidak adanya koordinasi di antara keduanya. Hal ini telah mengakibatkan terjadinya antrian panjang kendaraan dan kemacetan lalu-lintas. Salah satu solusinya adalah digunakannya sistem pengatur isyarat lalu-lintas terkoordinasi. Tujuan metode ini adalah agar sebagian besar kendaraan di jalur utama dapat melewati kedua persimpangan tersebut tanpa mendapat isyarat merah. Prototipe sistem pengatur isyarat lalu-lintas terkoordinasi ini terdiri dari dua APILL, yaitu APILL master dan slave. APILL master mengatur lalu-lintas sesuai jadwal, sedangkan APILL slave mengatur lalu-lintas sesuai jadwal dan mengikuti pewaktuan dari master. APILL slave dapat menambah atau mengurangi waktu hijau beberapa fase agar pewaktuan kedua APILL menjadi sinkron. Program pengatur isyarat lalu-lintas terkoordinasi ini dijalankan di mikrokontroler AVR ATmega128A. Program hanya menggunakan tidak lebih dari 10 % sumber daya prosesor, sehingga dapat dikembangkan dengan leluasa tanpa mengganti prosesor yang digunakan. Kata kunci: , APILL master, APILL slave
Copyrights © 2014