Kemiskinan di Indonesia masih terus menjadi masalah yang serius sepanjang tahun. Permasalahan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia saat ini terkait dengan adanya fakta bahwa pertumbuhan ekonomi tidak tersebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, jumlah penduduk miskin di D.I. Yogyakata mengalami penurunan sebesar 72.48 ribu jiwa. Pada tahun 2014, jumlah penduduk miskin tercatat masih sebanyak 532.59 ribu jiwa. Namun pada tahun 2018 penduduk miskin berkurang menjadi 460.11 ribu jiwa. [sumber BPS DIY, 2018]. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kemiskinan di Provinsi D.I. Yogyakarta menggunakan metode Analisis Rantai Markov. Hasil analisis rantai markov, prediksi jumlah penduduk miskin tahun 2019-2022 untuk Kabupaten Kulon Progo mengalami kenaikan rata-rata jumlah penduduk miskin sebesar 0.35%, Kabupaten Bantul mengalami kenaikan persentase kemiskinan rata-rata sebesar 0.04%, Kabupaten Gunung Kidul akan mengalami kenaikan persentase kemiskinan sebesar 0.11%, Kabupaten Sleman akan mengalami penurunan persentase kemiskinan sebesar 0.74%, dan untuk Kota Yogyakarta akan mengalami penurunan persentase kemiskinan sebesar 0.03%. Probabilitas steady state Kab. Kulon Progo sebesar 16.58%, Kabupaten Bantul sebesar 28.90%, Kab. Gunung Kidul sebesar 27.97%, Kab. Sleman sebesar 20.00%, dan Kota Yogyakarta sebesar 6.55%.
Copyrights © 2019