ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program pendidikan kesetaraan dalam upaya pemenuhan hak pendidikan bagi Andikpas di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Wonogiri.Penelitan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan Kepala subseksi pembinaan dan pelayanan tahanan, pengelola pembinaan pendidikan di Rutan, koordinator kesetaraan di SKB, tutor yang mengajar di Rutan dan Andikpas yang berada di Rutan Wonogiri. Observasi dilakukan dengan melihat kondisi ruang kelas, membaca situasi dan kondisi selama proses pembelajaran. Dan dokumentasi berupa daftar kehadiran Tutor dan Andikpas, hasil belajar Andikpas dan buku pelajaran yang digunakan. Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti menggunakan cara purposive sampling. Teknik uji validitas data yang digunakan berupa triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisi model interaktif yang memiliki 3 tahapan yakni reduksi data, penyajian data dan verifikasi.Hasil penelitian ini adalah implementasi program pendidikan pada pemenuhan hak Andikpas di Rutan Wonogiri belum dilakukan secara optimal. Program pendidikan kesetaraan yang digaungkan sebagai program unggulan menciptakan kondisi hiperealitas. Program yang diunggulan tidak seiring dengan realitas yang ada. Kurangnya optimalnya penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan disebabkan oleh antar penyelenggara dan Andikpas tidak memiliki konsep dan tujuan yang sama. Program pendidikan kesetaraan yang diupayakan oleh petugas Rutan dan tutor SKB untuk memenuhi hak pendidikan Andikpas tidak sesuai dengan kebutuhan Andikpas. Meskipun dalam pelaksanaannya terdapat pembagian porsi kerja supaya tidak terjadi tumpang tindih antar dua instansi namun, monitoring terhadap program pendidikan kesetaraan belum dilakukan dengan baik.Kata kunci: Program pendidikan kesetaraan, Pemenuhan hak pendidikan
Copyrights © 0000