SOSIALITAS (Jurnal Ilmiah Pend. Sos-Ant)


KONFLIK PERAN GANDA BURUH PEREMPUAN PT. SARANA CIPTA BUSANA DESA SUDIMORO, KECAMATAN TERAS, KABUPATEN BOYOLALI

Pertiwi, Agnesilyani (Unknown)



Article Info

Publish Date
02 Nov 2018

Abstract

KONFLIK PERAN GANDA BURUH PEREMPUANPT. SARANA CIPTA BUSANADESA SUDIMORO, KECAMATAN TERAS, KABUPATEN BOYOLALIAgnesilyani Marda Pertiwi, Siany Indria Liestyasari, NurhadiPendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sebelas Maret, SurakartaAgnesilyamarda@gmail.comAbstrakPenelitain ini bertujuan untuk (1) mengetahui adanya konsep front stage dan back stage dalam dapat mendeskripsikan tentang bentuk konflik peran ganda buruh perempuan di PT. Sarana Cipta Busana; (2) mengetahui immpression management dapat menjelaskan kerjasama yang dilakukan antara istri dan suami atau anggota keluarga lain dalam menciptakan manajemen konflik peran ganda buruh perempuan di PT. Sarana Cipta Busana. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis.Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi pasif. Informan dipilih dengan teknik pengambilan purposive sampling.Triangulasi data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) Terdapat 3 bentuk konflik peran ganda buruh perempuan PT. Sarana Cipta Busana, yaitu (a) Informan tidak dapat menjalankan dua tanggung jawab secara bersamaan (time- based conflict) merupakan wujud dari aktor yang terpaksa membiarkan standar- standar lain melenceng; (b) Tekanan yang berlebihan dari salah satu peran mengakibatkan informan sulit mengerjakan peran lainnya (strain- based conflict) merupakan wujud dari aktor yang ingin menyebunyikan kesenangan- kesenangan yang sebenarnya ingin mereka lakukan; (c) Pengharapan perilaku yang bertolak belakang mengakibatkan informan sulit menjaga kestabilan emosi (behavior- based conflict) merupkan wujud dari aktor yang menyembunyikan ?pekerjaan kotor? telah mereka lakukan untuk menghasilkan suau produk akhir. (2) Buruh perempuan dan keluarga menciptakan manajemen konflik, yaitu (a) manajemen keluarga yaitu melalui memberi konsekuensi kepada anak yang apabila tidak mau membantu buruh perempuan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dan memelihara hubungan sosial melalui cara memberi uang belanja lebih kepadaibu buruh perempuan, merupakan wujud dari dramaturical loyalty; (b) Manajemen diri yaitu dengan cara memilih bekerja di SCB dengan pertimbangan lokasi yang dekat dengan rumah dan jam kerja yang tidak terlalu panjang,  serta manajemen kerja melalui cara menunda atau mengurangi waktu istirahat, merupakan wujud dari dramaturgical discipline;(c) Menajemen waktu yang dilakukan dengan cara menetapkan prioritas pekerjaan dan mendelegasikan ugas rumah tangga kepada suai atau anak merupakan wujud dari dramaturgical circumspection. Kata kunci: buruh perempuan, konflik peran ganda, Dramaturgi Erving Goffma

Copyrights © 0000