Industrial Engineering Online Journal
Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012

Evaluasi Penerapan Total Productive Maintenance dengan Menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) (Studi Kasus PT. Indotirta Jaya Abadi)

Intan Arthantia (Industrial Engineering Departement Diponegoro University Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp. 0247460052)
Bambang Purwanggono (Industrial Engineering Departement Diponegoro University Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp. 0247460052)
Dyah Ika Rinawati (Industrial Engineering Departement Diponegoro University Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp. 0247460052)



Article Info

Publish Date
04 Oct 2012

Abstract

Perusahaan yang bergerak di bidang industri membutuhkan perawatan yang berkesinambungan terhadap mesin-mesin produksinya. Perawatan merupakan kegiatan untuk menjamin mesin produksi agar dapat bekerja sebagaimana mestinya. Perawatan menyeluruh untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dikenal dengan Total Productive Maintenance (TPM). TPM menggabungkan praktek perawatan preventive maintenance dan predictive maintenance dengan keterlibatan operator mesin melalui kegiatan autonomous maintenance. PT. Indotirta Jaya Abadi merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).  Penerapan TPM yang sudah dilaksanakan PT. Indotirta Jaya Abadi adalah 5S, Perawatan Terencana dan Training. Penelitian ini menganalisis tentang efektivitas mesin BC yaitu mesin amdk yang memproduksi air minum dalam kemasan botol.  Tahapan pertama dalam usaha peningkatan efektivitas mesin produksi pada perusahaan ini adalah dengan melakukan pengukuran efektivitas mesin BC dengan menggunakan perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang kemudian dilanjutkan dengan pengukuran OEE six big losses untuk mengetahui besarnya efektifitas yang hilang pada keenam faktor six big losses. Dari keenam faktor tersebut selanjutnya dicari faktor yang apa yang paling memberikan kontribusi terbesar yang mengakibatkan besarnya efektivitas pada mesin BC. Dengan diagram sebab akibat dapat dianalisa maslah sebenarnya yang menjadi penyebab rendahnya efektivitas mesin BC Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan dari perhitungan OEE mesin BC selama tahun 2011 diperoleh nilai rata – rata OEE sebesar 84,92% dan ternyata tidak semua bulan sudah mempunyai nilai OEE ideal yaitu >85%. Hal ini disebabkan lamanya  downtime dan  reject produk masih banyak, dikarenakan operator masih memakai paradigma lama. Oleh  karena itu diusulkan penerapan metode  autonomous maintenance pada operator mesin BC yang bertujuan untuk yang dirancang untuk melibatkan operator dalam merawat mesin, sehingga nantinya diharapkan bahwa operator tidak hanya mahir dalam mengoperasikan mesin saja tetapi juga bisa ikut dalam perawatan sederhana

Copyrights © 2012






Journal Info

Abbrev

ieoj

Publisher

Subject

Industrial & Manufacturing Engineering

Description

INDUSTRIAL ENGINEERING ONLINE JOURNAL adalah Karya Ilmiah S1 Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang memuat tulisan ilmiah dan hasil-hasil penelitian, kajian ilmiah, analisis dan pemecahan permasalahan di Industri yang erat hubungannya dengan bidang Ilmu Teknik ...