Pengelolaan limbah tanaman kakao masih belum ditangani dengan tepat, salah satu upaya pengelolaan yang tepat dalam pengelolaan serasah kakao adalah dengan membenamkannya ke dalam tanah agar terjadi percepatan pelapukan (secara biopori dan mulsa vertikal) dan memberikan kontribusi terhadap perbaikan dan kesuburan sifat tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi teknik yang paling tepat dilakukan dalam penempatan serasah kakao terhadap perbaikan sifat tanah di kebun kakao, dan untuk mengevaluasi pengaruh kemiringan lahan terhadap sifat tanah di perkebunan kakao, untuk mengevaluasi interaksi antara penempatan serasah kakao dan kemiringan lahan terhadap sifat tanah di perkebunan kakao. Metoda penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Berjalur (Strip Plot Design) dengan 3 (kali) ulangan. Faktor pertama adalah kemiringan lahan yaitu lahan datar, lahan landai dan lahan miring. Faktor kedua adalah penempatan serasah kakao yaitu tanpa pemberian mulsa (kontrol), penempatan serasah secara biopori, dan penempatan serasah secara mulsa vertikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penempatan serasah kakao berpengaruh nyata terhadap perbaikan sifat tanah dikebun kakao terutama penempatan serasah kakao secara mulsa vertikal. Perlakuan kemiringan lahan berpengaruh nyata terhadap sifat tanah kebun kakao, yang lebih baik adalah pada kemiringan lahan datar. Interaksi antara perlakuan penempatan serasah kakao dan kemiringan lahan berpengaruh nyata terhadap perbaikan sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi tanah di kebun kakao. Kata kunci: biopori, mulsa vertikal, sifat fisik, kimia, biologi tanah
Copyrights © 2011