Latar belakang: Stunting dengan indikator tinggi badan per umur memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis. Stunting dapat meningkatkan risiko obesitas. Stunting juga dapat dihubungkan dengan hipertensi. Hal ini disebabkan  adanya ekspresi dan  aktifitas ACE (Angiotensin Converting Enzyme) yang tinggi pada anak-anak stunting yang berhubungan dengan tingkat tekanan darah dan status gizi. Tujuan penelitian adalah  untuk menganalisis perbedaan kejadian hipertensi. Metode: Skrining dilakukan pada 1002 remaja putri di SMP dan MTS Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Penelitian  yang dilakukan berupa observasional dengan desain case control . Pemilihan subjek penelitian menggunakan multistage random sampling. Dua kelompok penelitian yaitu kelompok  kasus /stunted obesity (n=11) dan kelompok kontrol / stunted non-obesity (n=11). Pengukuran berupa tinggi badan, berat badan, dan  lingkar pinggang. Pengukuran tekanan darah menggunakan sfigmo-manometer air raksa  sebanyak dua kali pengukuran. Analisis data menggunakan uji independent t-test.Hasil: Sebanyak 234 orang (23,35%) remaja putri  mengalami stunted. Pada kelompok kasus (stunted obesity) diketahui sebanyak masing-masing 2 orang (18,2%)  dalam kategori tingkat tekanan darah borderline sistolik dan diastolik.Simpulan: Pada kelompok kasus (stunted obesity) lebih berisiko untuk mengalami hipertensi borderline daripada kelompok kontrol (stunted non-obesity)
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016