Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ketersediaan input (baglog, modal, kumbung dan tenaga kerja) untuk usaha jamur tiram di daerah penelitian, untuk mengetahui apakah usaha jamur tiram layak atau tidak layak dikembangkan di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi ketersediaan input (baglog, kumbung, tenaga kerja dan modal) dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan untuk menganalisis kelayakan usaha budidaya jamur tiram dianalisis dengan BEP, R/C Ratio dan B/C Ratio. Penentuan sampel dilakukan secara sensus dengan jumlah petani sampel sebanyak 4 petani jamur tiram. Data yang digunakan adalah data primer dengan bantuan daftar pertanyaan kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari instansi atau lembaga terkait. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa baglog, kumbung, modal dantenaga kerja cukup tersedia di daerah penelitian. Diperoleh hasil BEP Produksi < Produksi maka usaha jamur tiram layak dan diperoleh hasil BEP Harga < Harga maka usaha jamur tiram layak dan diperoleh hasil R/C Ratio > 1dan nilai B/C > dari suku bunga. Dengan nilai R/C Ratio lebih besar dari 1 dan nilai B/C lebih besar dari suku bunga maka dapat disimpulkan bahwa usaha jamur tiram layak dikembangkan secara finansial di daerah penelitian. Kata Kunci: Jamur Tiram, Break Event Point (BEP), R/C Ratio
Copyrights © 2014