Karya tari yang berjudul Encèh terinspirasi dari nama upacara ritual yang ada di Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri yaitu Nguras Encèh. Karya ini bercerita tentang latar belakang dan proses upacara Nguras Enceh, yang diawali dari awal ritual sampai akhir upacara Nguras Encèh. Upacara ini diadakan setiap bulan Sura. Nguras Encèh merupakan simbolisasi pembersihan diri dari segala sesuatu yang buruk dalam diri manusia. Dalam hal ini sesuatu yang buruk digambarkan oleh sosok Bethara Kala. Air Encèh dipercaya bertuah dan berguna untuk membersihkan “hati” yang diselimuti iri, dengki, benci, murka dan berbagai emosi negatif. Lebih dari itu air dari Encèh dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.The title of the dance is Encèh. This title is taken from a ritual ceremony in the Grave of Mataram Kings at Imogiri, named Nguras Encèh. The dance tells the story of the ceremony from the very beginning of the background and the process itself. The ceremony is held every Sura month (Sura is a Javanese month). Nguras Encèh symbolized the purification from anything bad from human soul. In this dance, the bad thing conceived by Bathara Kala. The water from the Encèh believed as a cure for the heart with any negative emotions such as jealousy, hatred, and anger or wrath. Indeed, the water of the Encèh believed can cure any diseases.
Copyrights © 2019