JURNAL PETERNAKAN
Vol 17, No 1 (2020): Februari 2020

Phenotypic Traits, Egg Productivity and Body Weight Performance of Gama Ayam BC1 Kamper

I. W. S Mahardhika (Gama Ayam research Team Laboratory of Genetics and Breeding Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada)
B. S. Daryono (Gama Ayam Research Team Laboratory of Genetics and Breeding Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada)
A. A. C. Dewi (Gama Ayam Research Team Laboratory of Genetics and Breeding Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada)
S. N. Hidayat (Gama Ayam Research Team Laboratory of Genetics and Breeding Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada)
G. I. Firmansyah (Gama Ayam Research Team Laboratory of Genetics and Breeding Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada)
P. S. Setyowati (Gama Ayam Research Team Laboratory of Genetics and Breeding Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada)
U. R. Riswanta (Gama Ayam Research Team Laboratory of Genetics and Breeding Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada)
M. D. Pratama (Gama Ayam Research Team Laboratory of Genetics and Breeding Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
25 Feb 2020

Abstract

Indonesia kini tengah menempati  peringkat 10 besar negara produsen daging dan telur unggas di dunia. Ayam ras pedaging tipe fast-growing Broiler dan ayam ras petelur tipe Layer Lohmann Brown-Classic merupakan dua galur ayam yang mendominasi sektor peternakan unggas di Indonesia. Potensi plasma nutfah ayam lokal asli Indonesia sebanyak 31 galur ayam belum dimanfaatkan secara optimal dalam usaha mewujudkan kemandirian peternakan unggas Indonesia. Hal ini berujung kepada ketergantungan Indonesia terhadap impor bibit ayam (grandparent stock, GPS) dalam kegiatan penyediaan bibit ayam. Gama Ayam Research Team telah memberdayakan potensi plasma nutfah ayam lokal asli Indonesia, salah satunya Pelung melalui program persilangan selektif. Hasilnya beberapa galur ayam potensial untuk dikembangkan diantaranya Kambro dan Kamper. Dalam penelitian ini program persilangan selektif galur ayam Kamper ditingkatkan melalui persilangan balik (backcross) antara ayam pejantan F1 Kamper (hibrida Pelung dan Layer Lohmann Brown-Classic) dengan ayam betina F1 Layer Lohmann Brown-Classic. Generasi BC1 (backcross I) diekspektasikan untuk mewarisi performa pertumbuhan ayam Pelung, produktivitas telur ayam Layer Lohmann Brown-Classic dan karakter fenotipe (postur tubuh dan warna bulu) ayam Kamper. Karakter fenotipe yang diamati dalam generasi BC1 Kamper digolongkan ke dalam enam kelas fenotipe. Bobot tubuh BC1 Kamper (n = 50) mencapai 538.84 g lebih tinggi dibandingkan F1 Kamper and Layer Lohmann Brown-Classic dalam sistem semi-intensive dengan diet pakan standar ad libitum dalam periode delapan minggu. Produktivitas telur BC1 Kamper mencapai 39.11 telur (periode 16-minggu) dan hen day production (HDP) sekitar 0.6-0.67. Telur BC1 Kamper diklasifikasikan sebagai round egg, AB dan spherical dengan nilai heritabilitas telur sekitar 0.2-0.244. Estimasi heritabilitas (h2 = low-moderate) menunjukkan kesamaan dengan F1 Kamper mengindikasikan proporsi distribusi alel antara generasi tetua dengan generasi indukan Layer Lohmann Brown-Classic dan F1 Kamper. 

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

JURNAL PETERNAKAN

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Peternakan mengakomodir artikel/karya ilmiah meliputi aspek Nutrisi dan Makanan Ternak, Produksi Ternak, Reproduksi dan Pemuliaan Ternak, Teknologi Hasil ternak, dan Sosial Ekonomi Peternakan serta aspek Kesehatan Ternak. Naskah yang dimuat dapat berupa hasil penelitian, telaah/tinjauan ...