Cassava (Manihot esculenta Crantz) is one of the important foods for food, food and industry. Cassava leaves also contain vitamin A and cyanide acid (HCN). The low productivity of cassava is caused by many factors including pest and disease attacks, competition with weeds, cracks and broken stems due to strong winds and heavy rain, so that the production does not produce optimally. Cassava-based agroindustry business is able to provide benefits even though it is still relatively small. The production of pirates aims to grow productive shoots that lie on the outer branch of the pirate, so that more productive shoots grow on the ends of the branches, besides, the more flowers and fruit growing on the end of productive branches will increase the productivity of the pirates.The study was carried out on experimental land belonging to one of the communities in the village of Beji, Junrejo District, Batu City. The research was conducted for 4 months from March to July 2017. This study used factorial Randomized Block Design (RBD) consisting of 3 replications. The treatment factor in this study consisted of two (2) factors, namely: Factor I was cassava variety (V) consisting of 4 types, namely: V1 = Malang I, V2 = Tambak Udang, V3 = Malang IV and V4 = UJ 5. Factor II is the boiling of cassava leaves (P) consisting of 3 levels, namely: P0 = 0% piracy (control), P1 = piracy 20% and P2 = pirating 40%. The parameters of observation included: stem height, number of leaves, stem diameter, leaf wet weight and leaf dry weight. The results of the study can be summarized as follows: There was no interaction between varieties and pruning of all observed parameters. Varieties affect the number of leaves aged 6 to 8 weeks. Breeding affects the number of leaves aged 3, 6 and 8 weeks. The best results (wet weight) obtained at 20% pruning yielded 20,42 g / plant wet weight of pangkasan leaves and did not differ from 40% ie 19,33 g / plant. The best cassava variety is the Malang IV. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu sumber pangan penting baik sebagai pangan, pakan, maupun untuk industri. Daun ubi kayu juga mengandung vitamin A dan asam sianida (HCN). Produktivitas ubikayu yang rendah disebabkan oleh banyak faktor diantaranya adalah serangan hama dan penyakit, persaingan dengan gulma, kerebahan dan patah batang akibat angin kencang dan hujan lebat, sehingga perompesan tidak berproduksi secara maksimal. Usaha agroindustri berbasis ubi kayumampu memberikan keuntungan meskipun masih relatif kecil. Perompesan produksi dengan tujuan untuk menumbuhkan tunas-tunas produktif yang berda di ranting bagian luar perompesan, sehingga semakin banyak tunas produktif yang tumbuh di ujung ranting, selain itu, semakin banyak bunga dan buah yang tumbuh di ujung ranting produktif akan menambah produktifitas perompesan tersebut. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan varietas ubi kayu yang dapat menghasilkan produksi daun lebih tinggi serta dampak perompesan untuk pakan ulat sutera.Pelaksanaan penelitian dilakukan di lahan percobaan milik salah satu masyarakat yang berada di desa Beji Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Pelaksanaan penelitian selama 4 bulan terhitung sejak Bulan Maret sampai Juli 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas 3 ulangan. Faktor Perlakuan dalam penelitian ini terdiri dari dua (2) faktor, yaitu : Faktor I adalah Varietas Ubi kayu (V) terdiri dari 4 jenis yaitu : V1 = Malang I, V2 = Tambak udang, V3 = Malang IV dan V4 = UJ 5. Faktor II adalahperompesan daunUbi kayu (P) terdiri dari 3 taraf yaitu : P0 = perompesan 0% (kontrol), P1 = perompesan 20% dan P2 = perompesan 40%. Parameter pengamatan meliputi : tinggi batang, jumlah daun, diameter batang, berat basah daun dan berat kering daun.Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Tidak ada interaksi antara varietas dan pemangkasan terhadap semua parameter yang diamati. Varietas berpengaruh terhadap jumlah daun umur 6 sampai 8 minggu. Pemnangkasan berpengaruh pada jumlah daun umur 3, 6 dan 8 minggu. Hasil terbaik (berat basah) diperoleh pada pemangkasan 20% mengkasilkan berat basah daun pangkasan sebesar 20,42 g/tanaman dan tidak berbeda dengan 40% yaitu 19,33 g/tanaman. Varietas ubi kayu terbaik varietas Malang IV.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017