Kesmas Indonesia: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat
Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Kesmas Indonesia

ELIMINATION OF BREEDING PLACES AT SCHOOL AS A CONTROL OF DHF IN SEMARANG

Lintang Dian Saraswati (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jul 2014

Abstract

Abstrak Semarang merupakan kota endemis DBD dengan angka kesakitan dan kematian DBD tinggi. Insidens kumulatif DBD pada anak tahun 2011-2012 sebesar 97,66 dan 112,2 per 100.000 penduduk. Desain studi cross sectional dilakukan untuk menggambarkan factor yang berhubungan dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) pada masyarakat sekolah di Semarang. Sampel penelitian adalah seluruh warga sekolah sebanyak 499 orang yang terdiri dari murid, guru, staf administrasi, dan tukang bersih-bersih/tukang kebun sekolah. Sebagian besar warga sekolah memiliki kebiasaan PSN baik (58%), pengetahuan PSN dan DBD baik (53%), memiliki sikap PSN positif (64%). Terdapat korelasi signifikan antara latar belakang pendidikan (p=0,015), pengetahuan PSN (p=0,000), sikap PSN (p=0,000), terpapar informasi PSN (p=0,009) dengan kebiasaan PSN baik. Seseorang dengan latar pendidikan tinggi diestimasi sebesar 1,6 kali (95% CI: 1,11 – 2,34) melakukan PSN baik dibandingkan pendidikan rendah. Seseorang dengan pengetahuan PSN baik diestimasi 10 kali melakukan PSN (95% CI: 6,57 – 15,13). Semakin positif sikap PSN maka 2,2 kali akan melakukan PSN baik (95% CI: 1,54 – 3,25). Seseorang yang terpapar informasi PSN memiliki kemungkinan 2,2 kali melakukan PSN dengan baik. Disarankan untuk meningkatkan promosi kesehatan di bidang PSN DBD pada warga sekolah karena dengan mengoptimalkan fungsi UKS (Unit Kesehatan Sekolah) seperti pengaktifan dokter kecil dan anak pemantau jentik. Kata Kunci: DBD, PSN, perilaku Kesmasindo, Volume 7( 1) Juli 2014, Hal 22-30

Copyrights © 2014