Latar belakang: Tahun 2015-2019 ditargetkan kepemilikan akta kelahiran anak-anak di Indonesia sebanyak 85% (RPJMN), namun sampai tahun 2016 prosentase pencapaian hanya menyentuh angka 62%. Persyaratan untuk membuat akta kelahiran yaitu Surat Keterangan Kelahiran (SKK) yang dikeluarkan oleh dokter/bidan dan saat ini pembuatannya masih dilakukan secara manual (paper based). Sejalan dengan pengembangan e-iANC yang dikhususkan untuk digitalisasi pencatatan dan pelaporan Antenatal Care (ANC) maka diperlukan adanya pengembangan SKK. Tujuan: Membuat surat keterangan kelahiran secara digital dalam rangka optimalisasi Electronic Integrated Antenatal Care (e-iANC). Metode: Mengunakan metode waterfall dengan tahapan: 1. Perencanaan Sistem, 2. Analisis Sistem, 3. Desain Sistem, 4. Penerapan Sistem. Informan dalam penelitian yaitu founder dan developer e-iANC serta bidan sebagai user e-iANC. Hasil: Kebutuhan data dalam SKK meliputi: nomor KTP, nama, alamat, pekerjaan ibu dan ayah, nama dan jenis kelamin bayi, jam dan tanggal lahir, jenis kelahiran, berat dan panjang bayi, serta nama bidan. Fitur SKK berfungsi untuk menghasilkan SKK digital. Beberapa elemen data dalam SKK digital diakses dari database e-iANC yaitu nomor KTP ibu, alamat dan nama ibu dan ayah. Elemen data lainnya perlu di-entry yaitu: nomor KTP ayah, jam dan tanggal lahir bayi, jenis kelamin, berat dan panjang bayi, serta jenis kelahiran. Kesimpulan: Fitur SKK pada e-iANC diperlukan bidan untuk membuat SKK digital yang dapat mengakselerasi kepemilikan akta kelahiran anak-anak di Indonesia. Kata kunci: Bidan Praktek Mandiri, Surat Keterangan Kelahiran, e-iANC
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019