Suatu studi kasus mengenai dampak pengembangan kelembagaan peserta proyek terhadap keberlanjutan proyek (project sustainability) telah dilakukan terhadap aset purna proyek Modal Awal Padanan (MAP) yang difasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia di Desa Ahuhu Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara. Studi dilakukan melalui survey terhadap 12 kelompok tani dengan mewawancarai 60 orang responden peserta proyek dari anggota kelompok tersebut. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kinerja kelembagaan petani peserta proyek sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya tingkat partisipasi responden dalam kegiatan kelompok yang berkaitan dengan penyuluhan, pengelolaan proyek dan pengembangan ternak. Salah satu dampak dari lemahnya kinerja kelembagan peserta proyek ini adalah ketidakmampuan kelompoktani untuk mengembangkan lembaga perekonomian yang berbasis masyarakat guna membantu kegiatan pengembangan peternakan petani. Studi ini membuktikan bahwa salah satu penyebab tidak terbentuknya lembaga perekonomian petani yang mampu mengambil alih pengelolaan purna proyek sesuai rancangan semula dikarenakan rendahnya perhatian pemerintah dalam pengembangan kelembagaan kelompoktani sebagai wadah pembinaan peserta proyek.
Copyrights © 2018