Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia
Vol 25, No 4 (2019): (Desember) 2019

KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN DAN DAERAH PENANGKAPAN PANCING ULUR TUNA DI PERAIRAN SENDANG BIRU

Maya Agustina (Loka Penelitian Perikanan Tuna Pusat Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan)
Irwan Jatmiko (Loka Penelitian Perikanan Tuna Pusat Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan)
Ririk Kartika Sulistyaningsih (Loka Penelitian Perikanan Tuna Pusat Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikananv)



Article Info

Publish Date
12 Dec 2019

Abstract

Tuna, cakalang dan tongkol (TCT) merupakan jenis hasil tangkapan ikan yang memiliki nilai ekonomis penting dan masih terdapat peluang untuk dimanfaatkan. Salah satu sentra perikanan tuna, cakalang dan tongkol di kawasan Indonesia Barat yang terbesar adalah di Kabupaten Malang tepatnya di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Pondokdadap Sendang Biru. Jenis alat penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap tuna di perairan ini adalah pancing ulur (handline) yang dioperasikan dengan menggunakan bantuan rumpon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi sebaran daerah penangkapan (teritorial, ZEE dan laut lepas) dan bagaimana dinamika hasil tangkapannya khususnya tuna, cakalang dan tongkol. Pancing ulur mendominasi alat penangkapan ikan yang digunakan di PPP Pondokdadap, Sendang Biru tercatat sebanyak 70,42%, sedangkan pukat cincin sebanyak 9,82% dan pancing rawai sebanyak 19,76%. Jenis hasil tangkapan pancing ulur terbanyak adalah cakalang dan juwana tuna. Daerah penangkapan nelayan pancing ulur yang berbasis di PPP Pondokdadap, Sendang Biru menyebar pada kawasan perairan dengan batasan antara 8º – 12º LS dan 108º – 115º BT atau secara geografis berada di dalam perairan teritorial, ZEE dan di laut lepas. Prosentase hasil tangkapan TCT yang tertangkap pancing ulur berdasarkan wilayah perairan seperti berikut: teritorial sebanyak 0,63%, ZEE sebanyak 78,68% dan di luar ZEE (laut lepas) sebanyak 20,69%. Tuna, skipjack and little tuna are economically important and still has the potential to cathed. One of the fisheries centers tuna, skipjack and little tuna landing site in the western part of Indonesia is in Malang located at Pondokdadap Sendang Biru fishing port. The fishing gear commonly used by Sendang Biru fishermen to catch tuna in the Indian Ocean waters is handline which is operated around FADs. The purpose of this study was to find out information the distribution of fishing areas (territorial, EEZ and high seas) and how the dynamics of the catch especially tuna, skipjack and little tuna. The dominant fishing gear in PP Pondokdadap Sendang Biru is the handline with 70.42%, followed by purse seine 9.82% and longlines 19.76%. The dominant catches caught by handline were skipjack and juvenile of yellowfin tuna. Fishing ground of hand line based in PP Pondokdadap located in waters with boundaries between 8º - 12º LS and 108º - 115ºBT or geographically located in the waters territorial, EEZ and on the high seas. Tuna catches precentage caught by handline in territorial, EEZ and high seas, accounting for 0.63%, 78.68% and 20.69%, respectively. 

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

jppi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology

Description

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia accepts articles in the field of fisheries, both sea and inland public waters. The journal presents results of research resources, arrest, oceanography, environmental, environmental remediation and enrichment of fish ...