Jurnal Penelitian Agrisamudra
Vol 4 No 2 (2017)

Perbedaan Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa, L) Dengan Penerapan Sarana Produksi Spesifik Lokal Dan Non Spesifik Lokal Di Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur

Abdurrachman Abdurrachman (Fakultas Pertanian Universitas Samudra)
afrida hanum (Alumni Fakultas Pertanian Universitas Samudra)



Article Info

Publish Date
08 Nov 2017

Abstract

Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui perbedaan pendapatan padi sawah yang menggunakan sarana produksi spesifik lokal dan non sarana produksi spesifik lokal di Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur dengan pertimbangan bahwa kecamatan tersebut merupakan daerah yang banyak terdapat usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal dan sarana produksi non spesifik lokal. Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur memiliki 23 desa, kemudian dari 23 desa tersebut terdapat 22 desa yang memiliki usahatani padi sawah kemudian diambil 5 desa sebagai desa sampel. Jumlah petani sampel usahatani padi sawah di daerah penelitian berdasarkan penerapan sarana produksi spesifik lokal berjumlah 24 orang dan sarana produksi non spesifik lokal berjumlah 24 orang. Rata-rata umur petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal yaitu berumur 45 tahun dengan pendidikan rata-rata 10 tahun, pengalaman berusahatani selama 6 tahun dan jumlah tanggungan keluarga sebanyak 5 orang, sedangkan rata-rata umur petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal yaitu berumur 48 tahun, dengan pendidikan rata-rata 9 tahun, pengalaman berusahatani selama 6 tahun dan jumlah tanggungan keluarga sebanyak 5 orang. Rata-rata luas lahan garapan petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal yaitu seluas 0,59 hektar, sedangkan rata-rata luas lahan garapan petani padi sawah yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal yaitu seluas 0,24 hektar. Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal yaitu sebesar Rp. 9.463.365 per usahatani dan Rp. 15.934.099 per hektar sedangkan rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal yaitu Rp. 5.656.230 per usahatani dan Rp. 23.463.342 per hektar. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji t diperoleh t cari = 3,20 sedangkan t tabel pada df 0,05 = 2,013 dan pada df 0,01 = 2,687. Ini berarti t cari > t tabel pada tingkat kepercayaan 95% sedangkan dan pada tingkat kepercayaan 99% t cari > t tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha terima dan Ho ditolak. Artinya ada perbedaan pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sarana produksi spesifik lokal dan yang menerapkan sarana produksi non spesifik lokal.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

jagris

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Economics, Econometrics & Finance Social Sciences

Description

Focus and Scope Agricultural Economic, Agribussiness Management, Entrepreneurship, Agricultural Marketing, Agricultural Policy, Farmer Empowerment, Agricultural Communication ...