Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional telah lama dilakukan, hal ini terjadi sejak zaman nenek moyang yang melakukan pengobatan sendiri secara empiris. Salah satu bahan yang berpotensi adalah daun Jati. Daun jati diketahui memiliki kandungan senyawa flavonoid, saponin, tanin galat, tanin katekat, kuinon, dan steroid/triterpenoid, yang memiliki aktivitas antibakteri. Maka dari itu perlu adanya pengujian untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol dan fraksi daun jati dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Uji aktivitas anti bakteri dilakukan dengan difusi cakram (Kirby-bauer), dimana media Nutrien Agar yang sudah dibiakkan Escherichia coli dan Staphylococus aureus dan diinkubasikan selama 24 jam. Kelompok kontrol positif menggunakan ampicillin, kelompok kontrol negatif menggunakan aquabides, serta sampel uji yakni ekstrak etanol, fraksi etil dan fraksi N-Heksana. Zona hambat diukur menggunakan jangka sorong millimeter. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Kolmogorov, uji levene’s dan Two way annova. Uji lanjutan dengan mengukur KHM dari senyawa yang memiliki aktivitas tertinggi terhadap pertumbuhan bakteri, dilakukan dengan metode dilusi cair. Media Nutrien Broth yang sudah dibiaakkan Escherichia coli dan Staphylococus aureus diberikan konsentrasi ekstrak masing-masing 5 %,10 %, 15 %, 20 % dan 25 %Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol daun jati memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri paling besar dengan rerata zona hambat 16,92 ± 0,32 mm untuk Escherichia coli dan 17,13 ± 0,08 mm untuk Staphylococcus aureus. Dilanjutkan dengan uji KHM dengan Nilai KHM 15 % untuk masing- masing bakteri. Uji kebocoran asam nukleat dan protein menunjukkan adanya kebocoran sel pada kedua bakteri pada nilai 1 KHM dan 2 KHM. Kata kunci : Ekstrak, Daun Jati, Tectona grandis Linn. f., Escherichia coli Staphylococcus aureus
Copyrights © 2018