<![CDATA[Berdasarkan data yang didapatkan dari Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes, bahwa lahan pertanian pada Kabupaten Brebes merupakan lahan yang paling besar dalam pemanfaatannya. Sebagian besar luas lahan pertanian di Kabupaten Brebes merupakan lahan pertanian dengan sistem pengairan dengan luas lahan 46.087 Ha (73.50%), sistem pengairan yang diterapkan berupa irigasi teknik, irigasi setengan teknis, irigasi sederhana, maupun irigasi desa, sedangkan sisanya merupakan lahan pertanian tadah hujan (26,50%). Permerintah Kabupaten Brebes dalam melakukan pendataan luas lahan, produk maupun kuantitas hasil pertanian setiap tahunnya masih bergantung kepada data yang diambil oleh pegawai Dinas Pertanian yang tersebar disetiap kecamatan, sehingga proses pengumpulan datanya memakan waktu yang sangat lama. Data yang sudah diterima biasanya dipublikasikan dalam bentuk tekstual oleh BPS, hal inilah yang menyebabkan publikasi data kurang menarik. Di dalam menghasilkan sistem digitalisasi pemetaan lahan pertanian di Kabupaten Brebes, tahapan-tahapan penelitian yang harus dilakukan adalah membuat desain sistem berdasarkan identifikasi masalah, analisa masalah dan kebutuhan dari end user, melakukan pembuatan sistem berdasarkan desain serta mengimplementasikan sistem setelah dilakukan ujicoba dan dievaluasi. Metoda yang dilakukan dalam pengembangan sistem adalah dengan mengadopsi metoda SDLC (System Development Life Cycle), dengan menerapkan metoda tersebut diharapkan sebuat Sistem Digitalisasi Pemetaan Lahan Pertanian dapat menampilkan luas lahan, produk, kuantitas hasil pertanian setiap desa dan kecamatan yang ada diwilayah Brebes secara cepat, tepat, dan ditampilkan dengan user interface yang menarik, sehingga dapat mempermudah pemerindah daerah dalam melakukan pemetaan, serta mempercepat informasi sehingga keputusan atau kebijakan yang berkaitan dengan pertanian dapat diambil dengan cepat.]]>
Copyrights © 2018
