Bajak singkal dalam pengolahan tanah membutuhkan energi terbesar di antaraalat pengolah tanah pertama lainnya, karena itu identifikasi struktur geometrikpermukaan kerja singkal ke dalam suatu model persamaan matematik diperlukan,agar diperoleh peluang untuk menentukan hubungan kuantitatif dengankebutuhan energi (tahanan draft) yang dialami ketika dioperasikan dalampengolahan tanah. Melalui metode matriks transpose terhadap titik-titik koordinatpermukaan singkal yang diproyeksikan ke dalam sistem koordinat Cartesian,identitas beberapa bajak singkal yang digunakan di lahan basah, seperti bajaklanyam Cidaun (M-1) bajak lanyam Ciamis (M-2) dan bajak Brujul (M-3), sertabajak singkal yang digunakan di lahan kering seperti bajak baja Kubota (M-4) danbajak besi Muara/Ciwidey (M-5) dapat didefinisikan ke dalam model persamaanhiperboloid. Secara umum identitas bajak-bajak tersebut dapat dinyatakanberdasarkan besarnya nilai rasio antara konstanta persamaan hiperboloid daribajak singkal bersangkutan (a, b, dan c), dimana R1 (=a/b) < 1 berlaku untukbajak lahan basah, dan R1 > 1 berlaku untuk bajak lahan kering.Kata Kunci : Bajak singkal, identitas struktur geometrik, persamaan hiperboloid, tahanan draft tanah,bajak lahan basah dan lahan kering.
Copyrights © 2001