Tanah di lahan kering merupakan lahan yang terdegradasi. Oleh karena itu diperlukan perbaikan kualitas tanah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan mulsa dan bahan pembenah tanah dalam memperbaiki sifat fisik dan kimi tanah serta kaitannya dalam meningkatkan produksi bawang merah. Penelitian aplikasi mulsa dan pembenah tanah pada pertanaman bawang merah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni musim tanam (MT) 2016 di Desa Bayongbong, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah petak terpisah (Split Plot Design) dengan 3 ulangan. Main plot adalah jenis mulsa yaitu: Tanpa mulsa (M-0), Mulsa plastik (M-1), dan Mulsa jerami (M-2) sedangkan sub-plot adalah: 1) Teknologi petani (B-1), 2) B-1+ NPK rekomendasi (B-2), 3) B-1 + 5 t ha-1 Dolomit (B-3), 4) B-1 + 5.0 5 t ha-1 Biochar (B-4), 5) B-1 + 5 5 t ha-1 Dolomit + 5.0 5 t ha-1Biochar (B-5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mulsa dan pembenah tanah memperbaiki sifat fisika tanah (retensi air, porositas dan agregasi tanah). Selain itu memperbaiki sifat kimia tanah (pH, Ca2+, K+, Ca-dd, K-dd, KB). Ada interaksi antara musa dan pembenah tanah terhadap hasil umbi bawang merah. Hasil umbi 18.35 t ha-1 didapatkan pada perlakuan mulsa plastik dengan teknologi petani dtambah 5 t ha-1 dolomit yang meningkatkan hasil sampai 57.8% dibandingkan kontrol, tanpa mulsa dengan teknologi petani. Kata kunci : hasil umbi, sayuran tropis, sifat fisika tanah, sifat kimia tanah
Copyrights © 2019