JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2017

KINERJA SIMPANG EMPAT TIDAK BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN JL. ADISUCIPTO – JL KH. ABDURAHMAN WAHID – JL. SUNGAI DURIAN LAUT DI KABUPATEN KUBU RAYA

Fitriyanto, Azis (Unknown)
Widodo, Slamet (Unknown)
Summiyattinah, - (Unknown)



Article Info

Publish Date
22 Feb 2017

Abstract

Volume lalulintas Kabupaten Kubu Raya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Masalah kemacetan dan tidak tertib lalu lintas terjadi di persimpangan JL. Adisucipto – JL. KH. Abdurahman Wahid – JL. Sungai Durian Laut di Kabupaten Kubu Raya. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja simpang tak bersinyal dan memberikan solusi alternatif. Dalam menganalisa tingkat kinerja simpang tidak bersinyal maka diperlukan data primer dan data sekunder. Kemudian dihitung kapasitas dan tingkat kinerja persimpangan dengan metode MKJI 1997. Data lalulintas diperoleh dari pencacahan jumlah kendaraan di lapangan selama 3 hari 3-5 September 2016 pada jam 06.00-18.00. Dari hasil analisis didapat nilai kapasitas (C) sebesar 1778,30 smp/jam, arus lalu lintas (Q) sebesar 1678,45 smp/jam, tundaan (D) sebesar 16,80 det/smp sehingga menghasilkan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,94 pada hari Sabtu jam 15.00-18.00 WIB. Nilai ini melebihi yang disarankan oleh MKJI 1997 untuk simpang tak bersinyal yaitu DS = 0,85. Rekayasa geometrik yang telah dilakukan sebagai alternatif  1 dan 2 belum dapat mencapai nilai derajat kejenuhan yang disarankan MKJI 1997. Oleh karena itu dilakukan alternatif 3 dengan manejemen arah arus lalu lintas pada hari Sabtu jam 15.00-18.00 dan menghasilkan nilai DS sebesar 0,64, sehingga manejemen arah arus lalu lintas merupakan alternatif terbaik dalam memecahkan masalah kinerja simpang ini.   Kata Kunci: Derajat Kejenuhan, Kapasitas, Simpang Tak Bersinyal, MKJI 1997

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

JMHMS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Pesatnya perkembangan di dunia pendidikan mengakibatkan peningkatan kebutuhan terhadap bangunan tinggi sebagai sarana dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bersumber pada Standar Nasional Indonesia (SNI 1726-2019) mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung ...