Penelitian ini dirancang untuk menguji kinerja dalam konservasi tanah antara petani yang   menyewa area penarikan Bendungan Multi-tujuan Wonogiri. Penelitian   ini melibatkan survei terhadap  63 penyewa di tujuh  kecamatan  dan diskusi kelompok terfokus dan staf diwawancarai IV Divisi dari PT Jasa Tirta 1. Dalam hubungannya dengan kinerja para   petani, tim menarik kesimpulan berikut: (a) penerapan pertanaman tumpangsari cenderung meningkatkan degradasi tanah, dalam hal peningkatan sedimen ke reservoir. Monokultur, sebaliknya, lebih   baik untuk konservasi tanah, (b) kualitas konservasi tanah, oleh karena itu, bervariasi. Tentang 49,2% petani (atau24.93% luas) diterapkan tingkat yang sangat baik dari konservasi tanah, 19% adalahbaik (atau 24.93% luas), dan 17,5% adalah cukup baik (atau 14, 1% dari area) tidak mencapai kinerja yang baik; yang 7,9% adalah buruk (atau 4,56% dari luas) dan 6,3%sangat buruk (atau 9,53% luas) yang berprestasi. Temuan-temuan mengarah pada rekomendasi potensial yang  penting untuk menyusun kriteria pencapaian  standar untuk konservasi   tanah, baik untuk pemantauan dan tujuan evaluasi, baik dalam penarikandan jalur hijau juga.
Copyrights © 2012