Kemampuan pengelolaan kasus rujukan kegawatan maternal pada rumah sakit dengan program Pelayanan  Obstetri  Neonatal  Emergensi  Komprehensif  (PONEK) mempengaruhi kematian maternal. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi permasalahan dalam pengelolaan kasus rujukan kegawatan maternal di rumah sakit PPK 2. Studi ini menggunakan metode deskriptip kualitatip, dengan responden primer 22 orang terdiri dari 6 dokter UGD, 6 perawat UGD dan 10 bidan ruang kebidanan dan penyakit kandungan. Pengumpulan data melalaui wawancara terstruktur pada responden, FGD dan observasi lapangan dengan pengamatan langsung. Data sekunder memanfaatkan laporan rumah sakit, data rekam medis dan data kepegawaian. Hasil penelitian memberikan gambaran ada kekurangjelasan pengelolaan rujukan masuk terhadap pasien dengan kegawatan obstetri ginekologi di RS tempat studi. Sebanyak 32% responden menyatakan pernah menolak pasien dan 86% responden menyatakan pernah merujuk kembali pasien dengan kegawatan obstetri ginekologi ke rumah sakit lain. Kurangnya ketersediaan SDM (Dokter), sarana yang adekuat untuk pengelolaan kegawatan, serta metode atau prosedur pengelolaan rujukan yang tidak jelas menyebabkan rumah sakit tidak mampu mengelola kasus rujukan maternal sesuai kapasitasnya sebagai PONEK. Kerjasama denga jejaring rujukan dan dokter konsultan kebidanan dan kandungn lain yang didukung kebijakan dan prosedur pengelolaan kegawatan saat tidak ada dokter dapat dipertimbangkan rumah sakit sebagai solusi.Kata Kunci: Kegawatan persalinan, ketersediaan dokter, rujukan
Copyrights © 2014