Laporan keselamatan pasien RS Panti Nirmala terdapat 34,1% kejadian yang berhubungan terhadap kesalahan pemberian obat. Hal ini mengindikasikan pelaksanaan pemberian obat berdasarkan 7 benar belum berjalan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis faktor penghambat pelaksanaan pemberian obat berdasarkan 7 benar sesuai standar prosedur operasional (SPO)di ruang rawat inap RS Panti Nirmala. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi terhadap 39 perawat pelaksana di 7 unit ruang rawat inap pada shift pagi dan sore waktu pemberian obat, baik obat oral dan intravena. Setelah melakukan observasi, peneliti memberikan kuesioner untuk mengukur pengetahuan, sikap dan kemauan perawat. Kuesioner dibagikan kepada 49 orang perawat pelaksana ruang rawat inap. Hasil observasi menunjukkan 64,9% perawat melakukan benar pasien, 86,5% perawat melakukan benar obat, 64,9% perawat melakukan benar waktu, dan 100% perawat melakukan benar dosis, benar cara dan dokumentasi. Hasil kuesioner menunjukkan terdapat 89% perawat rawat inap RSPN memiliki pengetahuan yang baik tentang prinsip 7 benar. Perawat juga memiliki sikap yang baik dalam pelaksanaan pemberian obat berdasarkan tujuh benar dan mau menjalankan prinsip tujuh benar dalam pemberian obat. Hal tersebut disebabkan kurangnya komunikasi yang efektif pada perawat terhadap pasien maupun keluarga. Kata Kunci: 7 benar, pemberian obat, perawat
Copyrights © 2015