Peran fibrinogen dan Hs-CRP menunjukkan potensinya sebagai biomarker pada sindrom koroner akut. Penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan potong lintang yang berlangsung dari bulan Februari dampai dengan Juli 2011. Jumlah subjek untuk tiap kelompok kasus maupun kontrol adalah 76, berusia antara 35 sampai dengan 80 tahun. Kedua kelompok diukur kadar fibrinogen dan Hs-CRP. Cut off masing-masing biomarker diukur dengan Receiver Operating Curve. Akurasi dr nilai diukur dengan sensitivitas, spesifitas, rasio kemungkinan, nilai duga positif dan nilai duga negatif, baik secara kombinasi maupun terpisah. Umur rerata pada kedua kelompok 57,5 tahun. Kadar fibrinogen pada kelompok kasus (5,8±1,56 g/L) berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol (3,78±1,78 g/L). Kadar Hs-CRP pada kelompok kasus (4,04±1,94 mg/L) berbeda bermakna dibanding kelompok kontrol (1,98±1,25 mg/L). Kedua biomarker baik secra kombinasi atau terpisah dapat dipakai sebagai alat diagnostik pada sindrom koroner akut. Fibrinogen dan Hs-CRP mempunyai nilai diagnostik terbaik dibanding bila digunakan secara terpisah.Kata Kunci: Atherosklerosis, biomarker, fibrinogen, Hs-CRP, inflamasi, sindrom koroner akut
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2011