Kotatua Jakarta sebagai bekas ibu kota Jakarta, Batavia. Kotatua Jakarta menunjukkan perkembangan kota dan evolusi dari kota tradisional hingga kota kolonial di dunia timur dan sebagai kota multi-etnis serta akulturasi dengan perencanaan kota-kota Eropa pada abad 16-18. Sayangnya, dampak negatif dari pembangunan fisik juga mengakibatkan penurunan nilai warisan budaya yang nyata seperti Situs Pasar Ikan dan area sekitarnya serta Situs Gudang Timur (Graanpakhuizen). Program revitalisasi sudah dimulai dari tahun 1975 dan sejalan dengan pertumbuhan pariwisata di Jakarta tidak dilaksanakan dengan benar. Studi ini menemukan bahwa proses gentrifikasi negatif daripada revitalisasi itu sendiri di kawasan cagar budaya Kotatua Jakarta. Konsultasi dan pembangunan di kotatua harus melibatkan pihak pelestarian, badan perencanaan kota, dan dengan pemangku kepentingan bisnis lokal dan komunitas penduduk. Beragam cagar budaya yang penting harus diperkuat untuk semua pemangku kepentingan dan situs yang dilindungi oleh informasi yang tepat. Dengan demikian, rencana konservasi terpadu dapat diimplementasikan dengan partisipasi semua pihak.
Copyrights © 2019