Jurnal Forum Nuklir
JFN VOL 11 NO 2 NOVEMBER 2017

Rona Awal Lingkungan Calon Tapak PLTN Sebagin, Bangka Selatan

Eddy Nurtjahya (Universitas Bangka Belitung)
Kartika Kartika (Universitas Bangka Belitung)
Ismed Inonu (Universitas Bangka Belitung)
Franto Franto (Universitas Bangka Belitung)



Article Info

Publish Date
11 Jul 2018

Abstract

Evaluasi tapak adalah penting dalam penentuan penerimaan tapak PLTN, dan kelayakan calon tapak PLTN di Pulau Bangka dipublikasi tahun 2013. Penelitian rona awal lingkungan dari calon tapak Sebagin, Kabupaten Bangka Selatan ini bertujuan mendokumentasikan data dasar bagi diskusi tentang keberlanjutan pembangunan PLTN di masa mendatang. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara masyarakat di 53 desa / kelurahan di Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Tengah, dan Bangka untuk memperoleh data lama aktivitas dan laju inhalasi penduduk, produksi pertanian dan peternakan beserta luas tanam, umur panen, frekuensi penyiraman, jangka waktu tanam dan hold-up time, konsumsi karbohidrat, sayuran, daging, ikan, telur, susu, minyak goreng, kebutuhan air. Selain itu, data dilengkapi dengan hasil studi literatur dari berbagai sumber. Wilayah studi berupa lahan pertanian, berpenduduk 160.290 jiwa, dengan kelompok umur di atas 15 tahun 78,6% dan laju pertumbuhan 3,14%. Dari  topografi, Sebagin dipandang aman dari potensi banjir akibat tsunami dan luapan sungai. Sebagian besar kebutuhan beras dan sebagian sayuran dan sebagian besar minyak goreng dipasok dari luar provinsi. Separuh kebutuhan buah berasal dari luar kabupaten. Waktu tanam berbagai tanaman pertanian rata-rata 101 hari, dengan frekuensi tanam 2 kali setahun dan hold-up time 1-4 hari. Berbeda dengan daging ayam, sebagian besar daging sapi dan kambing dipasok dari luar provinsi, sementara sebagian kebutuhan telur dan daging ayam buras disuplai dari luar kabupaten. Sebagian besar kebutuhan ikan laut berasal dari tangkapan di provinsi. Sumur adalah sumber air minum utama, yang memiliki tinggi muka air tanah bervariasi sekitar 7-15 m. Irigrasi lebih bertumpu pada air hujan, dan air kolong bekas penambangan timah. Dosis maksimum radioaktif diperkirakan terletak di daerah huni 4 km sebelah Utara Sebagin, sementara konsentrasi maksimum terletak di Selat Bangka. Dosis radioaktif efektif tahunan maksimum untuk kelompok kritis adalah 1,71 µSv/a, jauh di bawah batas lepasan 300 µSv/a. Hasil pengukuran dosis radiasi latar bervariasi antara 0,64 mSv dan 2,25 mSv.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

jfn

Publisher

Subject

Materials Science & Nanotechnology

Description

Jurnal Forum Nuklir (JFN) adalah jurnal ilmiah bertaraf nasional dengan ruang lingkup semua aspek yang terkait dengan ilmu pengetahuan nuklir, teknologi nuklir, termasuk pendidikan dan sumber daya manusia nuklir. JFN (ISSN 1978-8738) diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN ...