Salah satu bahan limbah industri yang dapat dimanfaatkan untuk bahan dasar beton geopolymer yaitu slag, seperti yang terdapat dalam penelitian (Aulia, 1999). Slag adalah hasil sampingan dari proses peleburan bijih logam dan masih mengandung material yang penting seperti silica dan alumina yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Sehingga slag dapat dimanfaatkan sebagai campuran dalam penggunaan beton geopolymer. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan 5 jenis campuran dengan masing-masing 3 benda uji untuk dilakukan uji tegangan-regangan disetiap umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Campuran pertama yaitu beton yang menggunakan komposisi bahan semen. Selanjutnya yaitu beton dengan campuran 100% Fly Ash : 0% Slag, 90% Fly Ash : 10% Slag, 70% Fly Ash : 30% Slag, dan 50% Fly Ash : 50%. Aktivator yang digunakan adalah NaOH dan Na2SiO3 dengan perbandingan sebesar 1:1,5. Benda uji yang digunakan yaitu silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa diantara beton dengan variasi abu terbang dan slag, yang paling optimum baik tegangan maupun regangannya yaitu beton dengan campuran 0,7FA:0,3Slag yang mencapai nilai tegangan maksimum pada usia 28 hari sebesar 17,86 MPa pada regangan 0,00295. Beton dengan komposisi campuran 0,7FA:0,3Slag mempunyai nilai modulus elastisitas yang lebih tinggi dibandingkan beton dengan campuran abu terbang dan slag yang lainnya yaitu pada usia 28 hari mencapai modulus elastisitas 15138,54 MPa. Kata Kunci : Geopolymer, slag, abu terbang, tegangan-regangan, modulus elastisitas. One of the industrial waste materials that can be used for geopolymer concrete based material is slag, which have been studied by other researcer (Aulia, 1999). Slag is a byproduct of the smelting of metal ores and still contains important material such as silica and alumina can be used as building materials. So that slag can be used as a mixture in the use of geopolymer concrete. This study used an experimental method with 5 mix design. Each mix design comprised of 3 test specimens for stress-strain test at the age of 3, 7, 14, 21, and 28 days. The first mix design is control : concrete using the cement composition. Furthermore : concrete with a mixture of 100% Fly Ash: 0% Slag, Fly Ash 90%: 10% Slag, Fly Ash 70%: 30% Slag and Fly Ash 50%: 50%. Activator used was NaOH and Na2SiO3 with a ratio of 1: 1.5. The test object used was a cylinder with 10 cm diameter and 20 cm height. The results showed that the best stress and strain values were achieved by the concrete with 0,7FA:0,3Slag with the stress of 17,86 MPa and strain of 0,00295 at 28 days. The 0,7FA:0,3Slag mix design also demonstrated the highest modulus of elasticity compared to other mixtures with fly ash and slag. With a modulus of elasticity of 15138,54 MPa. Keywords : Geopolymer, slag, fly ash, stress-strain, modulus of elasticity
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016