Sistem operasi Automatic Identification System (AIS) dimanfaatkan untuk pemantauan lalu lintas pelayaran kapal di Selat Singapura yang merupakan jalur pelayaran Internasional. Data real-time kapal AIS receiver merupakan data mentah yang harus dikonversi (decode) agar dapat ditampilkan dan dimanfaatkan dengan baik. Sistem terdiri dari perangkat keras AIS sebagai penerima data dan perangkat lunak AIS decode yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman LabVIEW dan difungsikan untuk penyimpanan, pengolahan serta menampilkan data AIS di Google maps secara real-time. Pemrograman LabVIEW memudahkan user untuk melakukan pemantauan lalulintas kapal karena program LabVIEW memvisualisasi secara real-time koordinat kapal (longitude dan latitude) dengan tingkat keakurasian koordinat kapal 99.61%. Metode dalam melakukan decode data AIS menjadi data kapal terdiri dari tiga tahapan yaitu proses konversi data AIS dengan tipe data char ke desimal, data desimal proses konversi ke biner dan mirror hasil data biner, mengelompokkan biner sesuai International Telecommunication Union (ITU) Recommendation M.1371 dan konversi kelompok biner dengan pembacaan Most Significant Bit (MSB) ke desimal. Hasil dari decode data AIS berupa Maritime Mobile Service Identity (MMSI), status navigasi, Rate of Turn (ROT), kecepatan kapal, posisi kapal (longitude dan latitude), Course Over Ground (COG), True Heading (HDG), time stamp, RAIM flag dan Radio status.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017