Kolesom merupakan tanaman yang berpotensi sebagai sayur dan obat. Pemanfaatan potensi kolesom membawa konsekuensi pada perluasan lahan penanaman dan perbaikan teknologi budidaya, diantaranya penggunaan bibit bermutu. Bibit kolesom dapat diperbanyak secara generatif dengan biji dan vegetative menggunakan stek. Penggunaan stek dengan beberapa ruas (banyak nodus) mengakibatkan kebutuhan stek semakin banyak. Oleh karena itu, stek satu mata tunas (bud chips) menjadi alternatif. Tujuan penelitian untuk mempelajari pertumbuhan bibit kolesom asal bud chips dari nodus berbeda. Taraf perlakuan mulai dari bud chip nodus nomor 1 dari pangkal batang (BC1), BC2, BC3, BC4, BC5, BC6, BC7, BC8 sampai BC9. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asal bud chips yang berbeda menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula; waktu pecah mata tunas perlakuan bud chip dari nodus nomor 8 dan 9 lebih cepat dibandingkan nodus nomor 1, 2 dan 3 dari pangkal batang; luas daun, berat kering organ daun, akar dan batang serta berat kering total/tanaman paling tinggi dicapai oleh perlakuan bud chip dari nodus nomor 1 dari pangkal batang.
Copyrights © 2018