Tulisan ini bermaksud untuk mendeskripsikan dan menjelaskan kesantunan tindak-tutur asertif yang digunakan dalam kegiatan kampanye pemilu kepala daerah dalam rangka meraih kemenangan suara. Untuk maksud dan tujuan tersebut, penulis mencoba mengkaji sejumlah ujaran yang berhasil direkam dan dikumpulkan dari lapangan selama kegiatan kampanye. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, penulis mendapatkan gambaran bahwa tingkat kesantunan tindak-tutur asertif yang diujarkan oleh para penutur dalam kegiatan kampanye sangat signifikan. Tingkat kesantunan bahasa tersebut banyak dipengaruhi oleh isi ujaran dan nilai-nilai budaya lokal masyarakat yang sudah dikenali oleh penuturnya. Hal ini karena isi ujaran dan nilai-nilai budaya yang melekat dalam setiap ujaran sejalan dengan maksim-maksim kesantunan yang dikemukakan oleh Leech (1983) dan Brown and Levinson (1987).
Copyrights © 2015