Penulisan artikel ini ditujukan untuk menjelaskan makna warna-warna yang ada dalam jenang mancawarna âjenang banyak warnaâ. Jenang mancawarna atau yang juga dikenal dengan nama jenang pepak âjenang lengkapâ merupakan salah satu nama jenang dalam sesaji selamatan daur hidup masyarakat Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik. Penelitian dilakukan dengan metode observasi dan wawancara terhadap informan yang berdomisili di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa masyarakat Jawa memiliki pandangan mengenai multikulturalisme atau tergolong masyarakat yang multikulturalis karena empat warna dalam jenang tersebut memiliki makna semiotis antara lain bahwa seorang manusia hendaknya senantiasa menyadari dan menghargai perbedaan pemikiran para saudaranya yang berada di kiblat papat lima pancer âempat arah mata angin: timur, barat, utara, dan selatanâ. This article seeks to explain the meanings of various colors of jenang mancawarna âmulticolored jenangâ. Jenang mancawarna is also known as jenang pepak âcomplete jenangâ, a name of jenang in a celebration offerings of Javanese people. The research was conducted by using ethnolinguistics approach. The research was done through observation and interview in Wonogiri Regency, Central Java. The result of the research, Javanese people have unique views of multiculturalism as reflected in the four colours of Jenang. The colours have semiotic-meanings, that people ought to being aware and respect to different thinking of his connections who are bound in kiblat papat lima pancer âfour directions: east, west, north, and southâ.
Copyrights © 2014